- Forum Kades Buka Bersama Bupati & Sekda Banyuasin
- Jembatan Ranbay Taker Digarap Tahun Ini
- Asta Sapa Warga Bukit Kecamatan Betung
- Dukung Penuh Indomaret dan SGM Dalam Pemenuhan Gizi Anak
- Pemkab Banyuasin Mulai Jalankan Program MBG
- Bupati & Wabup Banyuasin Lepas Ribuan Ikan
- Netta Indian Turun Kepasar Sukamoro
- Kompak Gubernur Sumsel dan Bupati Banyuasin Berbuka Bareng Masyarakat
- Pemkab Banyuasin Fasilitasi Penyelesaian Ganti Rugi Lahan Tol Kapal Betung
- Kapal Leanpuri Kembali Beroperasi Permudah Akses Penyebrangan Masyarakat
Semeru Erupsi, Disertai Getaran dan Banjir Lahar Dingin

Lumajang, (Kirka News) - Gunung Semeru kembali erupsi disertai getaran
dan banjir lahar dingin pada Senin (29/1). Seperti diketahui gunung yang
memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) sempat
erupsi pada 5 Februari 2023 yang lalu.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru Sigit Rian Alfian
dalam laporan tertulisnya menyebutkan bahwa terjadi erupsi pada Senin, 29
Januari 2024, pukul 14.52 WIB.
"Tinggi kolom erupsi tidak teramati. Erupsi terekam di
seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 111 detik," katanya
di Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, Senin
malam.
Berdasarkan pengamatan kegempaan pada pukul 12.00-18.00 WIB,
Gunung Semeru mengalami 15 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 11-23 mm,
dan lama gempa 55-134 detik. Kemudian dua kali gempa guguran dengan amplitudo
6-10 mm dan lama gempa 58-67 detik.
"Tercatat juga terjadi dua kali gempa embusan dengan
amplitudo 4-6 mm, dan lama gempa 45-63 detik, serta satu kali harmonik dengan
amplitudo 8 mm," katanya.
Sementara untuk pengamatan kegempaan Semeru pada Senin
periode 06.00-12.00 WIB tercatat 21 gempa letusan/erupsi, satu kali harmonik,
dan satu kali gempa getaran banjir lahar dingin dengan amplitudo 32 mm, dan
lama gempa 2.580 detik.
Petugas mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan
aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan dan sejauh 13 km
dari puncak (pusat erupsi) seiring dengan status Gunung Semeru masih pada level
3 atau Siaga.
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan
aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang
Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar
hingga jarak 17 km dari puncak.
Warga juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari
kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai potensi awan panas,
guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di
puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk
Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang
merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (antara/ep)
