- Berprestasi, Mahasiswa Magang Satu Data Peroleh Apresiasi
- Polsri Gelar Kajian Muslimah untuk Penguatan Spiritualitas dan Peran Perempuan Kampus
- Polsri dan Polines Perkuat Kolaborasi Vokasi Melalui Kunjungan Senat
- Mahasiswa MI Polsri Buktikan Kompetensi Teknologi Informasi dengan Kembangkan Portal Informasi Resmi
- Senyum Manis Ratusan P3K Tahap 2, Kini Resmi Menyandang Status ASN
- Bupati Launching Kalangan Dadakan
- Bupati Lepas Ratusan Atlet Untuk Ikuti Porprov
- Sekda Banyuasin Buka Rapimda & Rakerda DPD PGK
- Wabup Serahkan Bantuan Peralatan Sekolah Untuk Siswa
- Wabup Terima Kunker Waka DPR RI
Fatima Nabil, Presenter TV Berjilbab Pertama di Mesir

Fatima Nabil
Kairo - Fatima Nabil mencatat sejarah. Ia menjadi presenter pertama yang berjilbab yang muncul di televisi milik pemerintah Mesir. Dalam balutan jilbab berwarna krem, dan jas hitam Fatima membacakan buletin berita siang, Minggu 2 September 2012.
"Akhirnya revolusi juga terjadi di televisi milik pemerintah," kata Nabil. Ia berharap kemunculannya ini diikuti tak hanya presenter berita tapi juga presenter cuaca dan lainnya.
"Saat ini, standar bukan tergantung pada jilbab, yang sebenarnya merupakan pilihan pribadi setiap perempuan. Tapi lebih pada profesionalitas dan intelektual," ujarnya.
Baca Lainnya :
- Israel, Tumor yang Harus Dihancurkan dari Muka Bumi1
- Foto Bugil Pangeran Harry Beredar di dunia international0
- Bos Amazon Temukan Mesin Apollo 11 tercanggih di dunia0
- Moskow Larang Parade Selama 100 Tahun0
- Memalukan! Bu Guru di AS Bercinta dengan 4 Muridnya 0
Sejak televisi pemerintah ini berdiri tahun 1960, dibawah rejim Presiden Hosni Mubarok, perempuan yang mengenakan jilbab dilarang menjadi presenter. Aturan ini sempat ditentang sejumlah aktivis hak asasi dan kelompok liberal, namun kandas.
Pemerintah baru yang dipimpin Presiden Mohammed Mursi, mencabut aturan ini. Menteri Informasi Baru Saleh Abdel-Makshoud mengatakan sudah banyak perempuan berjilbab yang muncul sebagai presenter di channel-channel televisi Arab dan internasional. Jadi perubahan ini tak menjadi masalah apalagi saat ini hampir 70% perempuan Mesir mengenakan jilbab.
Petinggi stasiun televisi tersebut mengatakan munculnya Nabila bisa membangkitkan semangat perempuan lain yang ingin tetap mempertahankan jilbab mereka tanpa harus takut kehilangan pekerjaan. (Sumber: Tempo.co)











